Perbedaan Butter Dan Margarin
Butter atau mentega dan margarin adalah dua jenis produk yang sering digunakan untuk mengganti satu sama lain.
Keduanya terbuat dari lemak nabati atau susu, tapi ada beberapa perbedaan utama antara keduanya.
Apa Itu Butter atau Mentega?
Mentega adalah produk susu yang terbuat dari lemak susu yang telah difermentasi. Lemak susu sendiri mengandung laktosa yang merupakan gula sederhana.
Proses pembuatan mentega diawali dengan krim, yang merupakan campuran lemak susu dan air.
Krim diaduk, yang menyebabkan lemak mentega terpisah dari air dan membentuk gumpalan.
Gumpalan tersebut kemudian dikumpulkan dan dibentuk menjadi mentega.
Oleh karena itu, butter atau mentega memiliki kandungan lemak yang tinggi, yang menjadikannya pilihan yang baik untuk memanggang dan memasak.
Butter juga memiliki kandungan air yang lebih rendah daripada kebanyakan lemak lainnya yang berarti dapat membantu menjaga kelembapan makanan yang dipanggang.
Butter dapat disimpan di lemari es hingga dua bulan atau di dalam freezer hingga enam bulan.
Perlu diingat, butter harus dibungkus rapat untuk mencegahnya mengambil bau dari makanan lain di lemari es.
Apa Itu Margarin?
Margarin adalah pengganti mentega yang terbuat dari minyak nabati.
Ini digunakan dalam memanggang dan memasak sebagai olesan, dan sering digunakan sebagai alternatif yang lebih murah daripada mentega.
Margarin dibuat dari minyak nabati yang terlebih dahulu diubah menjadi bentuk padat.
Proses ini disebut hidrogenasi. Minyak yang dipadatkan kemudian dicampur dengan air dan pengemulsi untuk membuat campuran yang dapat dioleskan.
Margarin biasanya memiliki kandungan lemak lebih rendah dari mentega, dan juga lebih rendah lemak jenuh.
Ini menjadikan margarin lebih sehat daripada mentega meskipun masih tinggi kalori. Margarin juga merupakan sumber vitamin E dan antioksidan lainnya yang baik.
Meskipun margarin bisa menjadi pilihan yang lebih sehat daripada mentega, penting untuk membaca labelnya dengan cermat.
Beberapa margarin mengandung lemak trans yang tinggi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Pilih margarin yang rendah lemak trans dan lemak jenuh, dan periksa labelnya untuk memastikan tidak mengandung minyak terhidrogenasi.